Makanan Yang Membuat Badan Gemuk

Makanan Yang Membuat Badan Gemuk

Pilih asupan makanan yang tepat

Pilih asupan makanan yang tepat, terutama tidak tinggi kalori. Bunda bisa mengonsumsi makanan kaya protein dan serat untuk membantu menurunkan berat badan.

Masih sering merasa badan cepat gemuk padahal makan sedikit? Yuk cari tahu penyebabnya mulai sekarang agar bisa mengatasinya dengan tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

JIH Apps Get it on the Play Store

sekitarjambi.com – Jika Anda kerap merasa lapar di malam hari namun khawatir cemilan tersebut akan mengganggu program diet Anda, jangan khawatir. Ada beberapa pilihan cemilan yang sehat dan dapat dinikmati tanpa menambah berat badan.

Berikut adalah lima cemilan malam hari yang tidak hanya lezat, tetapi juga rendah kalori:

Yogurt Yunani adalah pilihan cemilan yang kaya protein dan rendah gula. Dengan menambah sedikit buah segar atau sedikit madu, Anda bisa menikmati cemilan yang memuaskan dan tidak meningkatkan berat badan.

Apel, pir, dan berry adalah buah-buahan yang rendah kalori dan tinggi serat. Mereka membantu menjaga rasa kenyang dan memberikan nutrisi penting tanpa menambah banyak kalori.

Kacang almond kaya akan lemak, sehat, dan mengandung banyak protein. Mengonsumsi beberapa biji almond dapat memberikan rasa kenyang dan membantu mengontrol rasa lapar malam hari, tanpa menyebabkan kenaikan berat badan.

Sayuran seperti wortel, mentimun, dan paprika bisa menjadi cemilan yang sangat sehat ketika dipadukan dengan hummus. Hummus mengandung protein dan serat yang membantu menjaga rasa kenyang.

Popcorn tanpa mentega adalah pilihan cemilan yang rendah kalori dan tinggi serat. Popcorn bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama tanpa menambah banyak kalori.

Dengan memilih cemilan yang sehat dan rendah kalori, Anda dapat menikmati makanan malam hari, tanpa perlu khawatir tentang penambahan berat badan. Selamat mencoba!. (Iz)

3,2 Miliar Rupiah Obat Tradisional dan Pangan Olahan Ilegal Ditemukan di Bekasi

Jakarta – Selama pandemi COVID-19, hasil operasi dan analisa intelijen Badan POM menunjukkan terjadinya perbedaan pola konsumsi dan distribusi melalui media online. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan secara online pada bulan April 2020 bahkan melonjak hingga 480%. Hal ini memberikan peluang bagi pelaku kejahatan obat dan makanan untuk mengedarkan obat dan makanan ilegal dan tidak memenuh persyaratan melalui media online.

Berdasarkan hasil kinerja patroli siber Obat dan Makanan yang dilakukan oleh Badan POM, terjadi peningkatan jumlah tautan/situs yang teridentifikasi mengedarkan obat dan makanan ilegal. Pada tahun 2019, Badan POM berhasil mengidentifikasi 24.573 tautan penjualan Obat dan Makanan ilegal. Jumlah ini meningkat hampir 100% menjadi 48.058 tautan selama semester I 2020.

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menegaskan bahwa dalam kondisi pandemi COVID-19 Badan POM melalui Kedeputian Bidang Penindakan dan Balai Besar/Balai POM/Kantor Badan POM di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, tetap dan terus melakukan operasi-operasi penindakan terutama penjualan obat dan makanan melalui online.

“Selama kurun waktu Maret-September 2020, telah dilakukan operasi penindakan di 29 provinsi dengan nilai temuan barang bukti sebesar 46.7 miliar rupiah. Khusus operasi pemberantasan penyalahgunaan Obat–Obat Tertentu (OOT), selama kurun waktu yang sama Badan POM berhasil melakukan penindakan di 13 kota (Jakarta, Medan, Padang, Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado, Mamuju, Makassar, dan Palu) dengan jumlah barang bukti sebanyak 1.632.349 butir OOT senilai 4,04 miliar rupiah,” ungkap Kepala Badan POM.

Lebih lanjut Kepala Badan POM menyampaikan bahwa terdapat temuan terbaru pada operasi penindakan Obat Tradisional tanpa izin edar dan/atau mengandung Bahan Kimia Obat serta Pangan Olahan tanpa izin edar pada Rabu (23/09) kemaren di Rawalumbu, Bekasi. Nilai temuan barang bukti sebanyak 60 item, 78.412 pcs diperkirakan mencapai nilai keekonomian sebesar Rp 3,25 milyar. Temuan ini merupakan hasil pengawasan rutin yang bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan adanya gudang yang menyimpan dan mendistribusikan produk obat tradisional dan pangan olahan ilegal. Berdasarkan laporan tersebut, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan POM melakukan pendalaman dan penelusuran yang kemudian menunjukkan adanya pelanggaran di bidang Obat dan Makanan.

“Untuk sementara, diketahui bahwa modus operandi pelaku adalah mengedarkan obat tradisional dan pangan olahan ilegal melalui platform e-commerce, serta mendistribusikan produk tersebut melalui jasa transportasi online dan ekspedisi,” ungkap Kepala Badan POM. “Dari operasi ilegal ini, tersangka berhasil mendapatkan omset miliaran rupiah setiap tahunnya,” lanjut Kepala Badan POM.

Berdasarkan temuan dan fakta di lapangan, para tersangka dapat dijerat dengan ketentuan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 196 Jo. Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) yang pada intinya menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi, dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 1,5 miliar rupiah.

“Selain itu, tersangka juga dapat dikenakan hukuman pidana berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 142 Jo. Pasal 91 ayat (1),” tambah Kepala Badan POM. Pasal ini menyatakan bahwa pelaku usaha pangan yang dengan sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap pangan olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran dapat dikenakan hukuman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak 4 miliar rupiah.

“Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999, Pasal 62 ayat (1), tersangka dapat dikenakan hukuman dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak dua miliar rupiah,” lanjut Kepala Badan POM.

Dalam memberantas kejahatan obat dan makanan, Badan POM mengedepankan upaya pencegahan melalui optimalisasi kegiatan cegah tangkal, siber dan intelijen. Sementara itu, untuk penegakan hukum akan lebih difokuskan pada kejahatan dengan nilai ekonomi tinggi atau kualitas kejahatannya akan mempengaruhi kesehatan masyarakat, perekonomian, harga diri bangsa (ketahanan bangsa) utamanya produk-produk impor dan kejahatan terorganisir.

Dalam waktu dekat, Badan POM akan melakukan pemusnahan terhadap barang bukti tindak pidana di bidang obat dan makanan temuan tahun 2019 senilai Rp 53,5 miliyar

Kepala Badan POM memberikan peringatan kepada para pelaku usaha di bidang Obat dan Makanan yang terlibat dalam pembuatan dan peredaran Obat dan Makanan ilegal. “Kami tak segan untuk menindak dan menegakkan hukum kepada siapapun yang tidak mengikuti aturan agar pelanggar diberi hukuman yang setimpal. Kesehatan masyarakat terancam jika pelaku usaha tidak patuh”, tegasnya.

Masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih, membeli dan mengonsumsi produk Obat dan Makanan, termasuk banyaknya informasi penggunaan obat-obat herbal dengan klaim mencegah, mengobati atau menyembuhkan COVID-19. Selalu ingat Cek “KLIK” (Kemasan, Label, izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk Obat dan Makanan. Masyarakat dapat memperoleh informasi tentang produk Obat dan Makanan dengan mudah melalui situs resmi Badan POM, sosial media resmi Badan POM, maupun HaloBPOM 1500533.

____________________________________________________________________________________

Informasi lebih lanjut hubungi: Contact Center HALOBPOM di nomor telepon 1-500-533, SMS 0-8121-9999-533, WhatsApp 0811-9181 533, email [email protected],  Twitter @BPOM_RI, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia

Penyebab badan cepat gemuk walau makan sedikit

Makan setelah olahraga

Makanlah dalam waktu 30 menit setelah olahraga. Ini adalah waktu yang tepat bagi tubuh Bunda dalam menggunakan nutrisi tersebut, memperbaiki otot untuk latihan pembakaran kalori berikutnya.

Beberapa camilan yang optimal termasuk susu cokelat rendah lemak, greek yogurt, sereal dan susu, setengah sandwich ayam, atau satu sendok bubuk protein yang dicampur dengan pisang bisa menjadi alternatif.

Cobalah tidur 6 hingga 8 jam per malam. Selain itu, hindari aktivitas yang merangsang tepat sebelum tidur, seperti bekerja di depan komputer, terlibat dalam percakapan yang membuat stres, atau menonton televisi.

Tidur yang berkualitas bisa membantu mengelola berat badan Bunda. Jadi, jika sudah makan sedikit, memilih makanan sehat, berolahraga secara rutin, tapi masih belum turun berat badan mungkin jadwal tidur yang terganggu karena stres.

Pilihan makanan yang kurang tepat

Dilansir dari SF Gates, mungkin pilihan makanan Bunda yang kurang tepat. Bunda mungkin mengonsumsi makanan yang sangat padat kalori sehingga berat badan tidak turun tapi bertambah.

Mark Sisson dari Mark's Daily Apple menjelaskan bahwa banyak makanan sehat yang tinggi kalori. Kacang misalnya, Bunda mungkin pernah mendengar bahwa makan lebih banyak kacang meningkatkan kesehatan jantung bahkan dapat menyebabkan penurunan berat badan?

Meski demikian, dengan hampir 200 kalori per ons, kacang menyumbang banyak kalori dalam jumlah kecil. Hal ini dengan mudah menipu Bunda untuk berpikir makan lebih sedikit padahal sebenarnya makan banyak dari segi kalori.

Jika Bunda telah diet, makan sedikit, dan berolahraga tapi berat badan masih belum turun, maka harus menemui dokter. Mungkin ada kondisi kesehatan mendasar yang menjadi penyebabnya.

Tiroid yang kurang aktif atau disebut hipotiroidisme merupakan penyebab umum. Tiroid memainkan peran utama dalam mengatur metabolisme.

Ketika tiroid kurang berfungsi maka dapat menyebabkan penambahan berat badan. Dokter dapat melakukan beberapa tes untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid Bunda berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak.

Penggunaan obat steroid

Steroid atau dikenal sebagai kortikosteroid merupakan obat-obatan untuk sejumlah penyakit, termasuk asma dan artritis. Meski dapat mengatasi berbagai penyakit, penggunaan steroid terlalu sering menyebabkan efek samping, salah satunya membuat tubuh gemuk.

Salah satu jenis obat yang sering menjadi dalang di balik kenaikan berat badan ini yakni prednison.

Prednison dapat menyebabkan redistribusi lemak ke wajah, belakang leher, hingga perut. Tidak hanya itu, kenaikan berat badan akibat efek samping dari prednison juga berkaitan dengan retensi cairan.

Hal ini pun turut dipengaruhi oleh asupan kalori karena nafsu makan yang meningkat. Maka dari itu, beberapa penyakit yang membutuhkan obat prednison dalam waktu yang lama terkadang bisa membuat Anda gemuk.

Tahukah Anda bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam dalam satu hari cenderung mempunyai lebih banyak lemak di tubuhnya? Nyatanya, kondisi yang dapat disebut insomnia ini dapat menyebabkan gemuk karena memengaruhi metabolisme.

Salah satu penelitian dalam jurnal BMJ open sport & exercise medicine mengatakan bahwa orang yang tidur di bawah 7 jam per hari lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan daripada orang yang memiliki jam tidur normal.

Hal ini diduga terjadi karena durasi tidur yang kurang dapat meningkatkan hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu grelin dan leptin. Selain itu, kurang tidur berkaitan dengan rasa lelah yang membuat seseorang malas berolahraga sehingga berat badan pun mudah naik.

Diabetes merupakan penyakit yang membuat badan gemuk. Pasalnya, kenaikan berat badan adalah efek samping yang paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin untuk mengelola diabetes.

Insulin adalah salah satu cara mengontrol kadar gula darah penyandang diabetes. Sayangnya, beberapa dari mereka makan lebih dari yang dibutuhkan untuk mencegah gula darah rendah (hipoglikemia).

Jika Anda tidak ingin hal ini terjadi, usahakan untuk menjalani pola makan sehat dan sering melakukan aktivitas fisik. Bila bingung, tanyakan kepada dokter dan ahli gizi untuk merancang pola makan khusus penyandang diabetes.

Salah satu kondisi yang bikin gemuk adalah menopause atau berhentinya fase menstruasi. Hal ini karena kurangnya hormon estrogen pada tubuh menyebabkan lemak perut lebih mudah bertambah.

Gejala menopause, seperti hot flashes, masalah tidur, dan perubahan suasana hati mungkin dapat memengaruhi pola makan sehingga mempermudah seseorang mengalami kenaikan berat badan.

Seiring bertambahnya usia, wanita banyak kehilangan massa otot sehingga mengganggu proses metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.

Sirosis hati adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan hati normal digantikan oleh jaringan parut secara progresif. Penyebab penyakit adalah hepatitis atau alkoholisme kronis.

Kondisi ini dapat mempersulit hati memproses nutrisi yang masuk sehingga menyebabkan penumpukan cairan di perut dan berat badan naik. Kondisi ini disebut dengan asites.

Selain berat badan bertambah, gejala lainnya yaitu perut buncit, bengkak di beberapa bagian tubuh, sesak napas, masalah pencernaan, dan sakit punggung.

Pada dasarnya, berbagai penyakit di atas memang dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Namun, kondisi ini masih bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan sebagai pencegahan obesitas.

Berat badan seseorang bisa dipengaruhi faktor genetik, pola makan, intensitas aktivitas fisik, dan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Beberapa penyakit dan kondisi yang membuat tubuh gemuk yaitu hipotiroidisme, PCOS, diabetes, depresi, menopause, insomnia, dan penggunaan obat steroid.

[embed-health-tool-bmi]

1. Tidak Menjaga Pola Makan

Penyebab badan gemuk yang paling mudah teridentifikasi adalah karena tidak menjaga pola makan yang seimbang. Biasanya ini dimulai dengan mengonsumsi sejumlah makanan yang berkalori tinggi secara berlebihan. Ditambah lagi jika kamu jarang mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan.

Secara otomatis, pola makan yang tidak seimbang akan membuat tubuh gemuk secara perlahan tanpa disadari.

2. Mengalami Stres Berat

Jika kamu tak ingin tubuhmu semakin gemuk dan berat badan bertambah banyak setiap harinya, usahakan agar kamu tetap tenang, nyaman dan bahagia. Jangan sampai, pikiranmu terlalu stres serta Depresi. Banyak ahli mengungkapkan bahwa stres berat adalah penyebab utama dari masalah kegemukan.

Buat kamu yang sering begadang saat malam, usahakan agar mulai saat ini kamu mengatur lagi jadwal tidur dan memiliki tidur cukup. Para ahli kesehatan mengungkapkan jika tidur yang kurang bisa meningkatkan risiko kegemukan.

Apalagi, jika waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur lebih banyak digunakan untuk ngemil dan makan. Risiko kegemukan bisa mencapai 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak.

4. Mengonsumsi Obat-obatan

Efek dari konsumsi obat-obatan memang berbeda-beda bagi konsumennya. Beberapa obat memiliki efek menyebabkan kantuk, menyebabkan meningkatnya nafsu makan, susah tidur, mengubah gula darah menjadi lemak atau lainnya.

Beberapa ahli kesehatan mengungkapkan jika pengaruh obat-obatan yang paling umum adalah menyebabkan kegemukan.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang mengatur proses dalam tubuh kita. Hormon leptin dan insulin, bersama dengan hormon seks, memengaruhi nafsu makan kita, metabolisme kita (kecepatan tubuh kita membakar makanan untuk energi), dan bagaimana lemak tubuh didistribusikan ke dalam tubuh kita.

Karena leptin diproduksi oleh sel lemak, kadarnya cenderung lebih tinggi pada orang dengan obesitas dibandingkan pada orang dengan berat badan normal.

Seringkali gula dikaitkan dengan penambahan berat badan dan membuat badan menjadi cepat gemuk. Gula ternyata dapat mengubah hormon dan biikimi tubuh ketika dikonsumsi secara berlebihan, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Gula di bagi menjadi dua yaitu glukos dan fruktosa, glukosa berasal dari makanan termasuk pati, kemudian fruktosa berasal dari tambahan gula.

Terkadang beberapa orang akan kesulitan untuk mengontrol makanan yang mereka konsumsi, justru beberapa diantaranya akan sangat tergiur oleh makanan junk food yang murah dan sangat enak. Oleh karena itu ada baiknya ketika kamu mengkonsumsi makanan, pilih makanan yang mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh.

Jika Bunda merasa badan mudah gemuk padahal makan hanya sedikit, berarti ada faktor lain yang mempengaruhinya. Diet sehat untuk menurunkan berat badan tidak hanya soal makan sedikit, tapi juga menjaga asupan makanan dengan nutrisi seimbang sesuai kebutuhan tubuh.

Tak hanya itu, faktor otot tubuh, usia, hingga jenis kelamin bisa sangat mempengaruhi program diet yang Bunda lakukan. Oleh karena itu, Bunda dianjurkan berkonsultasi dengan ahli gizi sebelum menjalani diet agar tepat melakukannya.

Pilihan makanan juga bisa mempengaruhinya. Mungkin Bunda sudah mengurangi porsi tapi jenis makanannya tidak dipertimbangkan bisa membuat tubuh mudah gemuk walaupun sudah makan sedikit.

“Ini berarti Anda harus mengubah jenis makanan yang dimakan. Lebih berfokus pada kualitas kalori dibandingkan kuantitasnya,” ujar Matthew Weiner, MD, pakar obesitas sekaligus direktur operasi bariatrik dan medis telemedicine di Tucson Medical Center, dilansir dari Women’s Health Magazine.

Terlalu banyak berolahraga

“Latihan berlebihan menyebabkan lonjakan hormon stres kortisol yang merusak metabolisme, sistem kekebalan, dan suasana hati," kata Dr. Moskovitz.

Studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar kortisol menyebabkan tubuh Bunda memecah otot dan menyimpan lebih banyak lemak.

Stres bisa menyebabkan Bunda kurang tidur dan mempengaruhi berat badan. Meski sudah makan sedikit dan berolahraga namun berat badan tidak akan berkurang jika masih sering stres.

“Anda dapat melakukan semua olahraga dan makan sehat, tapi berat badan tidak akan berubah kecuali mendapatkan kualitas tidur dan mengelola tingkat stres tersebut," ujar Dr. Moskovitz.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Selain masalah tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan penyakit yang dapat membuat badan seseorang tampak gemuk.

Wanita dengan PCOS sering mengalami resistensi insulin di mana tubuh mereka tidak merespons insulin dengan baik. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak insulin.

Kadar insulin yang berlebihan dalam darah bisa meningkatkan penyimpanan lemak, khususnya di daerah perut.

Selain itu, PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, terutama peningkatan produksi androgen (hormon pria). Peningkatan hormon androgen dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh, cenderung menyebabkan penumpukan lemak di area perut dan akhirnya berat badan naik.

Prolaktinoma merupakan kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tumor jinak (nonkanker) pada kelenjar hipofisis (kelenjar penghasil beberapa hormon) pada otak. Alhasil, tubuh memproduksi hormon prolaktin yang berlebihan.

Jika memiliki hormon prolaktin yang berlebihan, tubuh dapat mengalami kenaikan berat badan. Bila dibiarkan, tentu hal ini dapat membuat Anda tampak gemuk.

Kabar baiknya, prolaktinoma tidak menyebabkan kematian. Hanya saja, penyakit ini juga dapat mengganggu penglihatan dan masalah kesuburan. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala prolaktinoma.

Sindrom Cushing (hiperkortisolisme) yaitu penyakit yang disebabkan oleh hormon kortisol yang berlebihan. Penyakit ini dapat memicu berbagai gangguan pada sistem tubuh secara keseluruhan, termasuk bikin tubuh gemuk tanpa disadari.

Kenaikan berat badan merupakan gejala sindrom Cushing yang paling umum. Penderita penyakit ini mungkin akan merasa penumpukan lemak terjadi pada area wajah (moon face), punggung, hingga pinggang.

Dokter biasanya menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan sindrom Cushing umumnya termasuk mengurangi dosis steroid atau operasi untuk mengangkat tumor.

Sudah bukan rahasia umum lagi bila depresi termasuk salah satu penyakit yang membuat badan gemuk. Gejolak emosi yang negatif dapat memicu Anda makan berlebihan atau disebut dengan emotional eating.

Biasanya, makanan yang dikonsumsi saat depresi yakni jenis makanan berkalori tinggi dan jumlahnya tidak terkontrol. Akibatnya, tidak mengherankan bila berat badan naik secara tiba-tiba.

Selain itu, depresi dan stres terkadang membuat seseorang makan lebih dari tiga kali dalam sehari dengan jumlah yang besar. Hal inilah yang dapat memicu kenaikan berat badan secara drastis hingga bisa menyebabkan obesitas bila dibiarkan saja.

Meski bukan penyakit, proses penuaan merupakan kondisi yang membuat badan gemuk.

Dikutip dari Tufts Medical Center, hal tersebut terjadi karena penuaan dapat memengaruhi laju metabolisme basal. Metabolisme basal terjadi ketika tubuh menggunakan energi saat istirahat guna menjaga fungsi tubuh tetap berjalan.

Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tersebut akan menurun dan dapat memicu kenaikan berat badan. Hal ini juga menyebabkan penurunan massa otot yang membuat Anda tidak dapat menjalani pola makan yang sama.

Tidak mengatur waktu makan

Salah satu penyebab badan cepat gemuk padahal makan sedikit adalah tidak mengatur waktu makan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism menemukan bahwa ketika seseorang melewatkan waktu makan, mereka mengalami peningkatan kadar gula darah dan respon insulin yang tertunda.

“Jika menunggu terlalu lama untuk makan di pagi hari atau di antara waktu makan, metabolisme tubuh bisa melambat,yang mendorong tubuh untuk menyimpan kalori sebagai lemak dibanding menggunakannya untuk energi,” jelas Lisa Moskovitz, R.D., CEO The NY Nutrition Group.

Tips agar berat badan tidak mudah naik

Makan setidaknya setiap empat jam sepanjang hari untuk mengontrol energi dan nafsu makan yang optimal. Bunda dianjurkan menyelingi waktu makan dengan mengonsumsi camilan sehat agar tubuh tidak dalam mode ‘kelaparan’ karena makan sedikit dan tak mengatur jadwal makan.

Penyakit yang membuat tubuh gemuk

Masalah kesehatan tertentu atau perubahan kondisi tubuh bisa memengaruhi metabolisme dalam membakar energi dan menyimpan kelebihan kalori.

Beberapa kondisi yang memicu gangguan metabolisme, khususnya menyebabkan perlambatan, bisa meningkatnya bobot tubuh. Kondisi ini bisa mengarah pada kegemukkan ataupun obesitas.

Salah satu penyakit yang dapat membuat Anda gemuk yakni hipotiroidisme. Penyakit ini terjadi karena kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik. Kelenjar tiroid merupakan organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher bagian bawah.

Hormon yang dihasilkan kelenjar ini bertugas membantu mengatur metabolisme tubuh. Bila laju metabolisme menurun akibat hipotiroidisme, tubuh akan rentan gemuk.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh, yang dapat meningkatan berat badan. Meskipun bersifat sementara, penumpukan cairan dapat membuat tubuh terlihat gemuk atau pembengkakan, istilahnya adalah gemuk air.